Kota Malang (MTsN 1) – Guru MTsN 1 ikut berpartisipasi dalam acara deklarasi pencanangan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), dan launching Inovasi (SiP MADU, DITAMANIS, LeGO, SiriQ dan DiPO), di MAN 2 Kota Malang, Kamis (17/9/2020) bersama para kepala madrasah dan wakil kepala MTsN 1 Kota Malang.

Tidak semua guru hadir dalam kegiatan itu, karena adanya penerapan social distancing. Hanya ada lima guru yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Kelima guru yang dipilih ialah Lailatul Chusniah, Anna Tri Rusmiati, Yoga Prasetya, Luluk Hariroh, dan Ira Kristina. Sementara itu, guru lain tetap mengikuti kegiatan ini melalui live streaming You Tube dari rumah.

“Kegiatan ini adalah program terobosan dari kementerian agama kota Malang di bawah pimpinan Dr. H. Muhtar Hazawawi, M.Ag. Ada lima program yang diluncurkan, yaitu  Sistem perpustakaan madrasah terpadu (SiP MADU), Digitalisasi Data Madrasah, Guru dan Lembaga Keagamaan Islam (DITAMANIS), Legalisir Online (LeGO), Surat Rekomendasi Umrah (SuruQ) dan Disposisi Online (DiPO). Harapannya semoga kelima program tersebut berkah untuk banyak orang,” ucap Yoga Prasetya, S.Pd, M.Pd. salah satu guru yang hadir.

Deklarasi ini turut dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramadhani, S.TP., M.T. dan Walikota Malang Sutiaji. Keduanya, memberikan sambutan hangat terhadap program Kemenag Kota Malang. Mereka berdua juga sepakat untuk menyarankan adanya bridge atau jembatan untuk menyambung kelima program tersebut menjadi satu jalur.

“Terlalu banyak prosedur memang menyulitkan, maka teknologi itu untuk mempermudah birokrasi. Intinya, teknologi untuk meringankan. Melalui pendekatan sinkronus, sistem koordinasi harus tepat dengan dibantu platform yang ada. Jangan malah menyulitkan,” ucap Dirjen Kemenag RI, Prof. Muhammad Ali. (Red)