Malang, 21 November 2024 – Kegiatan pendampingan dan penguatan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) berlangsung di Aula MTsN 1 Kota Malang, dengan menghadirkan Nanang Rosidi, S.Th.I., sebagai narasumber utama yang merupakan Kasubtim organisasi dan tata laksana Ditjen Pendis Kementerian Agama Republik Indonesia.
Pendampingan ini diikuti oleh Tim ZI MTsN 1 Kota Malang, yang terdiri dari berbagai unsur madrasah mulai dari Kepala Madrasah, Kepala TU, guru, dan tenaga kependidikan. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan perwakilan dari komite madrasah, yang diwakili oleh Drs. H. Mohammad Husnan, M.Pd., sebagai bentuk dukungan dan sinergi antara madrasah dan masyarakat.
Drs. H. Mohammad Husnan, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan bahwa komite madrasah akan terus memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil madrasah menuju WBK dan WBBM. “Komite hadir untuk memastikan kolaborasi antara madrasah dan masyarakat berjalan optimal, sehingga layanan pendidikan yang diberikan semakin berkualitas,” ungkapnya.
Nanang Rosidi, S.Th.I dalam pembinaannya menekankan pentingnya komitmen seluruh elemen madrasah dalam membangun budaya kerja yang berintegritas, transparan, dan akuntabel. “Zona Integritas bukan hanya sekadar target administratif, melainkan budaya yang harus ditanamkan dalam setiap lini pelayanan. Dengan kolaborasi semua pihak, baik internal maupun eksternal, MTsN 1 Kota Malang dapat menjadi teladan dalam tata kelola yang profesional,” ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana interaktif, dengan sesi tanya jawab yang membahas tantangan dan solusi implementasi ZI di MTsN 1 Kota Malang. Beberapa topik yang dibahas meliputi penguatan budaya antikorupsi, optimalisasi pelayanan berbasis digital, dan pengelolaan keluhan masyarakat secara efektif.
Kepala MTsN 1 Kota Malang menyampaikan harapan agar pendampingan ini dapat mempercepat pencapaian target WBK dan WBBM. “Dengan bimbingan langsung dari Tim Dirjen Pendis dan dukungan semua pihak, kami optimis MTsN 1 Kota Malang dapat meraih predikat ini dan menjadi inspirasi bagi madrasah lain,” pungkasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pendampingan tiap area mulai dari area 1 sampai dengan area 6 untuk mengetahui kekurangan evidence yang telah disusun tiap area.( Humas Matsanewa).