Kota Malang (MTsN 1) – Dua siswi MTsN 1 Kota Malang, Dania Wijayanti dan Rizqina Faizana  berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan raihan juara 1 Inovasi Teknologi Kota Malang 2019 untuk kategori agribisnis.

Hal yang lebih membanggakan lagi karena Inotek ini adalah lomba umum yang pesertanya tidak terikat pada kelompok umur tertentu. Sehingga dua siswi Matsanewa itu juga harus bersaing dengan para mahasiswa maupun dosen.

Namun, sebagai peserta termuda seolah menjadi pelecut motivasi mereka untuk menampilkan karya terbaik dan presentasi yang meyakinkan. Akhirnya para juri pun memberikan piala juara 1 itu pada Dania dan Rizqina.

“Awal dari keikutsertaan kami di inotek ini adalah membuat sebuah proyek penelitian, lalu mengirimkan proposalnya ke panitia inotek di Barenlitbang (Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan) Kota Malang. Sepuluh proposal terbaik akan diundang ke Balai Kota untuk melakukan presentasi,” ungkap Dania Wijayanti saat ditemui pada Senin (19/8).

Setelah masuk 10 besar proyek penelitian terbaik, Dania dan Rizqina selanjutnya harus mempresentasikan penelitiannya itu di depan dewan juri.

“Saya sangat bersyukur bisa meraih juara 1 dan saya juga berterima kasih kepada para pembina. Ke depannya saya juga berharap bisa meraih juara lagi di event selanjutnya,” imbuh siswi kelas 8E tersebut.

Dalam Inotek 2019 ini, Dania dan Rizqina membuat sebuah proyek penelitian tentang logan rice atau beras nonpadi, disebut juga beras analog, yaitu beras yang dibuat dari bahan selain padi, tetapi dapat ditanak menjadi nasi.

Inovasi ini didorong oleh pentingnya diversifikasi demi ketahanan pangan nasional dengan memperluas konsumsi makanan pokok nonberas. Data Kementerian Perdagangan mencatat konsumsi beras Indonesia mencapai 140 kg per orang/tahun.

Angka itu jauh lebih tinggi dibanding negara lain di Asia seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang hanya berkisar sebanyak 65-70 kg beras per orang/tahun. Masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa makan nasi tidak mudah berpindah dari makanan pokok selain nasi, sehingga inovasi beras analog ini penting untuk dilakukan.

Kepala MTsN 1 Kota Malang, Samsudin juga sangat mengapresiasi capaian prestasi Dania dan Rizqina di ajang Inotek 2019.

“Alhamdulillah, prestasi yang kita raih tahun ini sangat luar biasa. Inotek memang secara rutin tiap tahun kita ikuti. Tahun kemarin kita memang juara namun belum juara 1. Tahun ini, alhamdulillah kita berhasil meraih juara 1 sekaligus menjadi satu-satunya pelajar yang bisa meraih juara. Ini kebanggaan bagi kita sekaligus menginformasikan bahwa penelitian yang dilakukan di MTsN 1 Kota Malang bisa berjalan dengan baik dan harapannya bisa memotivasi siswa lainnya,” jelas Samsudin saat ditemui di ruang guru.

Lomba Inovasi Teknologi Kota Malang tahun 2019 merupakan lanjutan program kegiatan Barenlitbang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam memajukan penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK, serta ditemukannya inovasi teknologi khususnya di wilayah Kota Malang. (Zul)