
Kota Malang (MTsN 1) β Olimpiade Literasi Matsanewa 2019 cabang lomba teks ulasan telah selesai pada Sabtu (9/2).Β Lomba ini diikuti oleh 361 siswa kelas 8. Dari ratusan teks ulasan yang ditulis siswa-siswi kelas 8, terpilih tiga pengulas terbaik, yaitu Tian Dyandra Annahel (8-L), Farah Nabila Arrahman (8-K), dan Nadja Aura Zahra (8-C).
Yoga Prasetya, salah satu juri lomba teks ulasan, menyampaikan bahwa lomba ini mengacu pada kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP/MTs.
βSebelum peserta lomba menulis, mereka harus memahami terlebih dahulu identifikasi, struktur, dan kebahasaan teks ulasan. Kemudian, mereka memilih satu buku untuk diulas dan disampaikan kembali kepada teman kelasnya. Dari 361 siswa yang menulis ulasan, terpilih 13 siswa-siswi terbaik untuk mewakili kelas (8-A sampai 8-M) dan akan kembali menyampaikan ulasannya di depan juri,β ujar guru alumni Pascasarjana Universitas Negeri Malang tersebut.
βDengan adanya lomba ini, saya berharap siswa-siswi kelas 8 menjadi gemar membaca buku dan mampu mengkritisi buku yang dibacanya,β imbuh Yoga.
Juara 1 lomba teks ulasan, Tian Dyandra mengulas buku berjudul Ulysses Moore Pintu Waktu. Buku terbitan Erlangga ini memberikan sebuah dorongan untuk terus berpetualang dan menjelajah dunia luar. Kesan misterius dan mendebarkan terdapat dalam buku yang ditulis oleh Pierdomenico Baccalario.
Buku terbitan Gema Insani yang berjudul Selamat Malam kabutku Sayang diulas oleh Farah Nabila Arrahman. Buku ini merupakan kumpulan cerpen karya I.R Adi dan Ade Anita yang terdiri atas delapan cerpen. Buku ini memberi pelajaran kepada pembaca agar selalu mengambil hikmah dari setiap ketentuan dan takdir Allah.
Nadja Aura Zahra mengulas buku karya Agatha Christie yang berjudul And Then There were none. Dalam novel ini pengarang menggunakan bahasa yang cukup tinggi. Namun, masih mudah untuk dipahami oleh pembaca. (PS)