(MTsN 1) – Pada hari ini, Senin (13/9/2021) genap satu pekan MTsN 1 Kota Malang melaksanakan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Di madrasah yang juga dikenal dengan nama Matsanewa ini, pembelajaran dilaksanakan secara blended learning.

Pola blended learning, adalah perpaduan metode belajar tatap muka dan virtual secara bersamaan. Semua siswa dapat belajar bersama satu waktu, meski berbeda ruang (daring dan luring). Kemudian pembelajaran juga memanfaatkan e-learning madrasah.

Dalam mendukung blended learning ini, tiap kelas sudah dilengkapi laptop, LCD, kamera, dan jaringan internet. Saat mengajar, guru juga mengaktifkan Zoom Meetings dan diikuti oleh siswa yang berada di rumah.

Hal ini karena PTMT hanya diikuti oleh 50% siswa dan 50% lainnya mengikuti pembelajaran daring dari rumah. Sehingga dengan blended learning semua siswa bisa mengikuti dan mendapatkan materi pembelajaran yang sama.

Kegiatan PTMT di MTsN 1 Kota Malang dimulai pukul 06.40 s.d. 09.40 WIB. Berikutnya pada pada pukul 10.20 s.d. 11.30 WIB siswa mengikuti pembelajaran melalui e-learning madrasah.

Protokol kesehatan juga diterapkan dengan ketat selama PTMT, yaitu semua warga madrasah harus memakai masker tiga lapis. Sebelum masuk madrasah harus melakukan cek suhu tubuh, melalui bilik disinfektan, serta mencuci tangan. Area madrasah juga selalu disemprot disinfektan sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.

“Dengan evaluasi saat PTM Terbatas sebelumnya, maka kami lakukan perbaikan dan pengembangan. Kami mewajibkan guru dan siswa menggunakan masker dobel. Dengan sarana prasarana yang lengkap, kami terapkan prokes ketat,” ungkap Kepala MTsN 1 Malang, Drs. Samsudin M.Pd. di ruang kerjanya.

Dengan kuota 50 persen, lanjut Samsudin, sekolah lain menerapkan pola ganjil genap berdasarkan absen dan bergantian setiap hari. MTsN 1 Kota Malang juga menerapkan pola ganjil genap agar kuotanya 50 persen, namun pergantiannya setiap pekan.

“Kalau tiap hari bergantian, belum tentu siswa tatap muka dengan semua guru dan mengikuti semua mapel. Namun jika pergantian tiap pekan, maka kemungkinannya bertemu semua guru dan mengikuti semua mapel selama sepekan,” imbuh Pak Sam, sapaan akrabnya.

Terkait persyaratan vaksinasi, seluruh guru dan pegawai MTsN 1 Kota Malang telah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali. Sedangkan siswa, sebagian besar masih menunggu regulasi jatah vaksinasi dari Dinkes Kota Malang. Namun sekitar 35 persen siswa telah tervaksin melalui wilayah tempat tinggalnya.

“Sekitar 35 persen siswa sudah tervaksin sebelum PTM. Sedangkan guru sudah tervaksin semua dan lengkap dosis pertama-kedua,” pungkasnya. (Rhd/Zul)